Sebelum saya membuat sistematika proses penulisan metode ilmiah dengan mengkaitkan dari contoh kasus yang ada saya akan meberikan sedikit penjelasan dari metode ilmiah itu sendiri.
Berikut penjelasan dan contoh kasusnya :
Pengertian Metode Ilmiah
Metode ilmiah adalah suatu cara untuk mencari ilmu
pengetahuan yang dimulai dari penentuan masalah, pengumpulan data yang relevan,
analisis data dan interpretasi temuan, diakhiri dengan penarikan
kesimpulan.Menurut Almadk (1939), metode ilmiah adalah cara menerapkan
prinsip-prinsip logis terhadap penemuan, pengesahan dan penjelasan kebenaran.
Sedangkan Ostle (1975) berpendapat bahwa metode ilmiah adalah pengejaran
terhadap sesuatu untuk memperoleh sesuatu iterelasi.
Metode ilmiah merupakan suatu prosedur (urutan langkah) yang
harus dilakukan untuk melakukan suatu proyek ilmiah (science project). Secara
umum metode ilmiah meliputi langkah-langkah berikut:
• Observasi Awal
• Mengidentifikasi Masalah
• Merumuskan atau Menyatakan Hipotesis
• Melakukan Eksperimen
• Menyimpulkan Hasil Eksperimen
1. Observasi awal:
Setelah topik yang akan diteliti dalam proyek ilmiah
ditentukan, langkah pertama untuk melakukan proyek ilmiah adalah melakukan
observasi awal untuk mengumpulkan informasi segala sesuatu yang berhubungan
dengan topik tersebut melalui pengalaman, berbagai sumber ilmu pengetahuan,
berkonsultasi dengan ahli yang sesuai.
• Gunakan semua referensi: buku, jurnal, majalah, koran,
internet, interview, dll.
• Kumpulkan informasi dari ahli: instruktur, peneliti,
insinyur, dll.
• Lakukan eksplorasi lain yang berhubungan dengan topik.
2. Mengidentifikasi
masalah:
Permasalahan merupakan pertanyaan ilmiah yang harus
diselesaikan. Permasalahan dinyatakan dalam pertanyaan terbuka yaitu pertanyaan
dengan jawaban berupa suatu pernyataan, bukan jawaban ya atau tidak. Sebagai
contoh: Bagaimana cara menyimpan energi surya di rumah?
• Batasi permasalahan seperlunya agar tidak terlalu luas.
• Pilih permasalahan yang penting dan menarik untuk diteliti.
• Pilih permasalahan yang dapat diselesaikan secara
eksperimen.
3. Merumuskan atau menyatakan
hipotesis:
Hipotesis merupakan suatu ide atau dugaan sementara tentang
penyelesaian masalah yang diajukan dalam proyek ilmiah. Hipotesis dirumuskan
atau dinyatakan sebelum penelitian yang seksama atas topik proyek ilmiah
dilakukan, karenanya kebenaran hipotesis ini perlu diuji lebih lanjut melalui
penelitian yang seksama. Yang perlu diingat, jika menurut hasil pengujian
ternyata hipotesis tidak benar bukan berarti penelitian yang dilakukan salah.
• Gunakan pengalaman atau pengamatan lalu sebagai dasar
hipotesis
• Rumuskan hipotesis sebelum memulai proyek eksperimen
4.Melakukan
Eksperimen:
Eksperimen dirancang dan dilakukan untuk menguji hipotesis
yang diajukan. Perhitungkan semua variabel, yaitu semua yang berpengaruh pada
eksperimen. Ada tiga jenis variabel yang perlu diperhatikan pada eksperimen:
variabel bebas, variabel terikat, dan variabel kontrol.
Varibel bebas merupakan variabel yang dapat diubah secara
bebas. Variabel terikat adalah variabel yang diteliti, yang perubahannya bergantung
pada variabel bebas. Variabel kontrol adalah variabel yang selama eksperimen
dipertahankan tetap.
• Usahakan hanya satu variabel bebas selama eksperimen.
• Pertahankan kondisi yang tetap pada variabel-variabel yang
diasumsikan konstan.
• Lakukan eksperimen berulang kali untuk memvariasi hasil.
• Catat hasil eksperimen secara lengkap dan seksama.
5. Menyimpulkan
hasil eksperimen:
Kesimpulan proyek merupakan ringkasan hasil proyek eksperimen
dan pernyataan bagaimana hubungan antara hasil eksperimen dengan hipotesis.
Alasan-alasan untuk hasil eksperimen yang bertentangan dengan hipotesis
termasuk di dalamnya. Jika dapat dilakukan, kesimpulan dapat diakhiri dengan
memberikan pemikiran untuk penelitian lebih lanjut.
Jika hasil eksperimen tidak sesuai dengan hipotesis:
• Jangan ubah hipotesis
• Jangan abaikan hasil eksperimen
• Berikan alasan yang masuk akal mengapa tidak sesuai
Kriteria Metode Ilmiah
a. Berdasarkan fakta
Keterangan yang ingin diperoleh dalam penelitian yang akan
dianalisa harus berdasarkan fakta-fakta yang nyata, tidak berdasarkan daya
khayal, legenda, atau sejenisnya.
b. Bebas dari prasangka
Harus mempunyai sifat bebas prasangka, bersih dan jauh dari
pertimbangan subjektif.
c. Menggunakan prinsip-prinsip analisis
Semua masalah harus dicari sebab-musabab serta pemecahannya
dengan menggunakan analisa yang logis. Semua kejadian harus dicari sebab-akibat
dengan menggunakan analisa yang tajam.
d. Perumusan masalah, antara lain dengan menyusun hipotesis
Hipotesa digunakan untuk memandu jalan pikiran kea rah tujuan
yang ingin dicapai sehingga hasil yang ingin diperoleh akan mengenai sasaran
yang tepat.
e. Menggunakan ukuran objektif
Ukuran yang digunakan tidak boleh dengan mengandalkan
perasaan atau menurut hati nurani. Pertimbangan-pertimbangan harus dibuat
secara objektif dengan pikiran yang waras.
f. Menggunakan teknik kuantitatif dan atau kualitatif
Data yang didapat menggunakan data ukuran kuantitatif, contoh
ton, mm, ohm, kilogram, dan sebagainya. Tidak menggunakan ukuran seperti sejauh
mata memandang, sehitam aspal, dan sebagainya.
Tujuan metode ilmiah adalah untuk mendapatkan pengetahuan
ilmiah (yang rasional dan teruji) sehingga merupakan pengetahuan yang dapat
diandalkan. Selain itu metode ilmiah bertujuan untuk
a.Mengorganisasikan suatu fakta.
b.Dapat mengaitkan fakta-fakta yang menjadi kajian.
c.Merupakan suatu pengejaran terhadap kebenaran yang diatur
oleh pertimbangan-pertimbangan logis.
Kebutuhan
barang-barang pokok di Indonesia saat ini sedang mengalami krisis, dikarenakan
harga barang-barang pokok yang melonjat naik. Dapat diperkirakan kenaikan harga
barang-barang pokok mencapai 50% pertahunnya. Bahkan mungkin bisa melewati
lebih dari perkiraan. Angka ini akan terus meningkat dan semakin menyulitkan
masyarakat Indonesia untuk mengomsumsi hasil pribumi.
Pascanaiknya harga bahan bakar minyak, harga-harga barang kebutuhan
pokok di Makassar dilaporkan naik tinggi. Kenaikannya bervariasi sekitar Rp 100-Rp
1.000. Beberapa barang kebutuhan pokok, seperti beras, gula pasir, terigu,
minyak goreng, ikan, dan sayur-sayuran mengalami kenaikan cukup tinggi. Ini
merupakan kenaikan yang kedua karena saat BBM belum resmi naik barang kebutuhan pokok sudah merambat naik.
Beberapa barang yang menunjukkan kenaikan cukup tinggi adalah gula
pasir, terigu, beras, dan minyak goreng kemasan. Gula pasir misalnya, yang
sebelum kenaikan masih seharga Rp 5.200 per kilogram, sehari setelah kenaikan
naik menjadi Rp 5.300 per kilogram dan dua hari berikutnya naik lagi menjadi Rp
5.500 per kilogram.
Sementara terigu yang sebelum kenaikan BBM masih dijual Rp 3.800
per kilogram saat ini sudah naik menjadi Rp 4.500 per kilogram atau naik Rp
700. Minyak goreng kemasan yang sebelumnya dijual Rp 6.300-Rp 6.500 per kemasan
600 ml saat ini sudah dijual Rp 7.500. Sedangkan beras, sejak Januari lalu
sudah mulai naik dengan besaran Rp 250-Rp 500 per kilogram. Dengan kenaikan
harga BBM ini, berarti beras juga sudah mengalami dua kali kenaikan.
Beberapa desa di Sumatera saat ini kembali menggunakan kayu bakar untuk memasak karena harga minyak tanah di kawasan itu saat ini sudah mencapai Rp 1.700 per liter. Warga yang umumnya nelayan itu mengumpulkan kayu bakar dari kawasan perkebunan kelapa yang ada di sekitar.
Analisis :
Pengambilan konsep dari contoh kasus diatas adalah “kenaikan
harga – harga barang pokok di sejumlah daerah di Indonesia”.
Paragraph Utama ( kesimpulan awal )
Pascanaiknya harga bahan bakar minyak, harga-harga barang kebutuhan
pokok di Makassar dilaporkan naik tinggi. Kenaikannya bervariasi sekitar Rp
100-Rp 1.000. Beberapa barang kebutuhan pokok, seperti beras, gula pasir,
terigu, minyak goreng, ikan, dan sayur-sayuran mengalami kenaikan cukup tinggi.
Ini merupakan kenaikan yang kedua karena saat BBM
belum resmi naik barang kebutuhan pokok sudah merambat naik. Dapat diperkirakan kenaikan harga barang-barang pokok mencapai 50% pertahunnya.
belum resmi naik barang kebutuhan pokok sudah merambat naik. Dapat diperkirakan kenaikan harga barang-barang pokok mencapai 50% pertahunnya.
Pengujian Hipotesis
Beberapa barang yang menunjukkan kenaikan cukup tinggi adalah gula
pasir, terigu, beras, dan minyak goreng kemasan. Gula pasir misalnya, yang
sebelum kenaikan masih seharga Rp 5.200 per kilogram, sehari setelah kenaikan
naik menjadi Rp 5.300 per kilogram dan dua hari berikutnya naik lagi menjadi Rp
5.500 per kilogram.
Sementara terigu yang sebelum kenaikan BBM masih dijual Rp 3.800
per kilogram saat ini sudah naik menjadi Rp 4.500 per kilogram atau naik Rp
700. Minyak goreng kemasan yang sebelumnya dijual Rp 6.300-Rp 6.500 per kemasan
600 ml saat ini sudah dijual Rp 7.500. Sedangkan beras, sejak Januari lalu
sudah mulai naik dengan besaran Rp 250-Rp 500 per kilogram. Dengan kenaikan
harga BBM ini, berarti beras juga sudah mengalami dua kali kenaikan.
Kesimpulan Akhir
Pemerintah harus lebih bijak dan teliti dalam menangani harga
kebutuhan bahan pokok yang melonjak naik.karena biasanya ada oknum – oknum
“nakal” yang mengambil kesempatan untuk menimbun bahan pokok supaya bahan pokok
yang ada di pasar semakin menipis dan langka dan dengan begitu oknum – oknum
tersebut dengan bebas melakukan kenaikan harga tanpa persetujuan dari
pemerintah.karena jikahal ini tidak segera diatasi oleh pemerintah, maka akn
sangat merugikan masyarakat di seluruh wilayan Indonesia.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar